Kawin lari adalah
istilah yang diberikan kepada mereka yang melangsungkan pernikahan tanpa adanya
restu dari orang tua. Baik buruknya kawin lari sebenarnya tergantung dari akar
permasalahan yang menyebabkan mereka mengambil keputusan untuk menikah tanpa adanya
restu dari orang tua.
Bagi pasangan yang
benar-benar telah siap untuk menikah tetapi orang tua keduanya atau orang tua
dari salah satu pihak tidak merestui pastilah sangat membuat pasangan tersebut
sedih, kecewa, menderita bahkan bisa jadi stres. Terkadang alasan yang
diberikan orang tua tidaklah masuk akal seperti karena calon untuk anaknya
tidak sesuai dengan yang diharapkan atau calon besannya sendiri tidak cocok
dengannya. Jika alasan hanya datang sepihak inilah yang membuat pasangan
tersebut sedih dan kecewa dan pada akhirnya mereka yang nekat akan tetap
melangsungkan pernikahan walau tanpa restu dari orang tua.
Namun sebenarnya yang
dikhawatirkan para orang tua terhadap anak-anaknya yang mau memilih pasangan
untuk dijadikan pendamping hidupnya selalu punya dasar. Bahkan sekalipun itu
hanya feeling mereka sendiri bahwa calon anaknya itu tidak baik untuk dinikahi.
Mungkin awalnya bagi yang melangsungkan pernikahan nekat tanpa restu dari orang
tua berjalan baik-baik saja. Tapi tidak menutup kemungkinan satu minggu
kemudian atau satu bulan kemudian, atau satu tahun kemudian dan seterusnya
mereka akan dihadapkan pada permasalahan keluarga yang menyebabkan pertengkaran
dan berimbas pada ketidakharmonisan dan bisa jadi menyebabkan adanya tekanan
batin yang dalam. Jika hal tersebut terjadi maka akan terpatri di kepala kita
ternyata yang dikhawatirkan orang tua sehingga mereka melarang kita menikah itu
benar. Mereka sangat tidak rela kalau kita nanti tidak bahagia dalam maghligai pernikahan
yang kita pilih.
Memang, tidak semuanya
yang melangsungkan pernikahan tanpa restu orang tua tidak bahagia. Ada juga
pasangan yang bisa membuktikan bahwa mereka bisa hidup baik-baik saja dan
bahagia dalam pernikahan yang mereka langsungkan tanpa restu dari orang tua. Mungkin
karena mereka merasa malu kalau mereka gagal dalam pernikahan yang mereka pilih
sendiri. Untuk itu mereka tetap berupaya menjaga kelanggengan dan keharmonisan
rumah tangganya. Mereka akan mencari jalan keluar dan menyelesaikan segala permasalahan
yang timbul dalam biduk rumah tangganya agar tidak sampai mencuat keluar
apalagi sampai terdengar oleh orang tua mereka yang tidak setuju.
Jadi pada dasarnya
kawin lari atau menikah tanpa restu dari orang tua dengan pernikahan yang
direstui oleh orang tua itu prinsipnya sama yaitu tergantung bagaimana kita
membangun biduk rumah tangga kita sendiri. Jika kita mampu meredam badai, maka tidak
akan ada kehancuran yang lebih fatal. Namun jikakita membiarkan badai itu
memporak porandakan maghligai cinta, tentunya rumah tangga kita pun rapuhdan
bisa jadi beradadi ambang kehancuran.
kebanyakan orang tua mengharapkan anak"nya berjodoh dan mempunyai pendamping hidup yang baik, yang nantinya tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari, pernikahan pasti ada bumbu pertengkaran pa lagi kecemburuan dan itu sangatlah lumprah dalam kehidupan berumah tangga,orang tua pasti mengharpakan anak"nya sukses dalam hidupnya makanya pro dan kontra terhadap pilihan pendamping seringlah terjadi.....antara anak dan orang tua....tapi yakinlah bahwa orang tua kan memilih pendamping tuk anak"nya pastinya yang terbaik, tetaplah semngat....
BalasHapussip
Hapusbadai pasti berlalu.........
BalasHapus